Kamis, 30 Mei 2013

Menghilangkan Debu dari Rumah


 
Terutama di musim kemarau, biasanya debu yang muncul di rumah akan menjadi lebih banyak dari biasanya. Debu sering mengesalkan terutama bila debu itu bertumpuk di area-area yang sulit terjangkau. Tips di bawah ini mudah-mudahan bisa membantu mengurangi tumpukan debu di rumah Anda:
Apabila tempat tinggal anda berada di lingkungan yang debunya cukup banyak, sebaiknya anda menghindari pemakaian kasur dan bantal dari kapuk. Karena di sinilah “istana” debu-debu itu. Coba Anda pukul kasur kapuk, pasti debu akan berterbangan.
Gunakan perabot rumah yang terbuat dari kayu atau plastik. Selain mudah dibersihkan, bahan kayu dan plastik juga tidak membuat debu-debu menempel.
Saat membersihkan debu di perabotan anda, gunakan lap basah, agar debu tidak berterbangan dan cepat bersih. Sebaiknya hindari penggunaan sapu karena hanya membuat debu beterbangan kemana-mana.
Bersihkan karpet seminggu sekali dengan penyedot debu (vacuum cleaner) dan mencucinya di tempat khusus (laundry). Jika sudah bersih dan tidak dipakai, alangkah baiknya karpet digulung dan dibungkus plastik rapat-rapat agar debu tidak menempel.
Kurangi pemasangan lukisan, gambar, dan foto yang dibingkai pigura di dinding. Debu akan menempel di tempat-tempat kecil seperti ini sementara kita sering lupa membersihkannya secara teratur.

Sebelum ruangan dibersihkan, jangan menyalakan kipas angin. Karena debu akan beterbangan ke tempat lain.
Jangan memajang buku-buku di luar atau di tempat terbuka. Masukkan ke dalam lemari dan simpan rapat-rapat. Sama seperti lukisan dan pigura, buku juga jarang dibersihkan sehingga membuat debu menempel lama di sela-sela buku.
Tanam rumput dan tanaman kecil lainnya di halaman rumah. Dengan begitu debu jalanan bisa tertahan dan tidak masuk ke dalam rumah.
Tutuplah pintu pada siang hari. Tanpa disadari, saat itulah debu kerap masuk, terlebih ketika matahari begitu terik.
Jangan menaruh barang di atas lemari. Tempat ini sering dimanfaatkan untuk menyimpan benda-benda yang jarang terpakai. Karena jarang dipakai itulah, barang jadi dihinggapi debu. Itu yang mengakibatkan bagian atas lemari sering menjadi sarang debu.

Rabu, 29 Mei 2013

" GLOBAL SUKSES MANDIRI "

Terima jasa bangun/ renovasi rumah, gedung, pabrik, tower telekomunikas dan bangunan sipil lainnya, hubungi kami untuk solusi bangun rumah anda, kami akan berikan solusi terbaik dengan harga murah, efisien & kualitas terbaik.
Hub :
Phone : 081274619910
Pin : 21D50A2D

Website : global-sukses-mandiri.blogspot.com

Thanks

Minggu, 05 Mei 2013

Usir Semut pada Tanaman dengan Air Bawang Putih

 
Berkebun juga membutuhkan langkah-langkah alami. Tidak semua hama harus dibabat habis menggunakan pestisida. Cara-cara ramah lingkungan dapat diterapkan demi sebuah lingkungan yang sehat.

Langkah-langkah berkebun yang ramah lingkungan tergolong mudah dilakukan. Antara lain dengan memperhatikan sembilan hal berikut ini:



  1. Tanamlah tanaman yang sesuai dengan kondisi taman. Sesuaikan dengan kesuburan tanah yang ada, kebutuhan air, jenis tanahnya, serta keperluan sinar matahari dan lainnya.
  2. Pilihlah tanaman yang tahan terhadap serangan hama dan serangga. Carilah informasi yang cukup mengenai jenis tanaman yang hendak ditanam.
  3. Berilah jarak yang sesuai dengan pertumbuhan tanaman dari kecil hingga besar. Hindari kondisi yang sangat padat oleh satu jenis tanaman. Pastikan aliran udara lancar hingga ke bagian terkecil tanaman dan tidak terlalu lembab dan gelap. Umumnya kesamaan jenis tanaman dan kondisi lembap akan mempercepat dan mempermudah kehadiran serangga.
  4. Tanamlah jenis tanaman yang dapat mengundang serangga yang menguntungkan. Contohnya tanaman Bunga Matahari yang mengundang serangga pemakan hama. Atau gunakan tanaman yang mempunyai aroma dapat mengusir serangga. Misalnya, bunga Cosmos/Bunga Tahi Kotok yang mempunyai aroma yang tidak menyenangkan bagi serangga.
  5. Berikan variasi tanaman berbunga pada taman, setidaknya antara 5 hingga10% bagian taman. Serangga “baik” akan datang jika terdapat bunga yang mengandung nektar yang menjadi makanannya.
  6. Waspadai kehadiran semut pada tanaman. Biasanya semut menjadi faktor keberadaan hama kutu putih pada tanaman. Untuk mengontrol semut secara organik, semprotkanlah air campuran dengan essense bawang putih rutin tiap hari pagi dan sore hingga semut tidak datang kembali.
  7. Gunakan mulsa untuk mengontrol gulma dan menjadikan gulma sebagai rumah bagi serangga laba-laba yang dapat memangsa hama pada tanaman. Dalam aplikasinya, carilah informasi lebih lanjut dari cara pemakaian gulma yang tepat dan efisien.
  8. Segeralah membuang kelopak bunga yang telah layu pada tanaman. Hindari kelopak bunga yang lalu dan tetap menempel pada ujung batang.
  9. Jika terjadi serangan awal, lakukan pemangkasan dan buanglah sisa pemangkasan tersebut ke tempat yang jauh dari taman atau membakarnya pada tempat yang aman.

Jumat, 03 Mei 2013

Bunga Potong Tetap Indah dan Segar

Bunga potong yang indah memang dapat menambah semarak susana dalam ruangan. Sayangnya, usianya tergolong pendek. Bagaimana merawatnya? Berikut tips dari Nina Subiyanto, florist dari PT Puri Sekar Asri.

SAAT MEMBELI BUNGA

  1. Cermati bagian bawah batang. Pilih bunga yang bersih bagian bawah batangnya. Jika bagian tersebut sudah lembek atau berbau, berarti sudah tersimpan setidaknya 24 jam di luar ruang pendingin.
  2. Untuk bunga yang disimpan di dalam ruang pendingin, ujung batangnya biasanya bersih. Namun kita tetap bisa mereka usianya dengan memeriksa kekuatan batangnya. Pilih batang yang masih keras.
  3. Beli bunga yang masih kuncup. Bunga yang telah mekar pertanda usianya sudah tinggal sedikit.
  4. Sebaiknya beli bunga dalam keadaan mahkota bunga masih tertutup cone kertas atau plastik sehingga mahkota bunganya terlindung.
  5. Jika jarak tempuh antara toko bunga dan rumah Anda cukup jauh, siapkan wadah berisi air sebagai tempat bunga guna mencegah kekeringan.

MEMOTONG BUNGA DARI KEBUN
  1. Potong dengan posisi miring agar permukaan serap batang menjadi luas.
  2. Gunakan gunting tanaman atau pisau tajam untuk memotong batang. Jangan gunakan gunting kertas atau kain, karena bisa menjepit dan melukai batang.

MENYIAPKAN WADAH BUNGA
  1. Bersihkan wadah dengan tangan atau busa. Mengocoknya dengan air tidak akan cukup untuk membersihkan kotoran yang unsur-unsurnya bisa mengubah sifat kimiawi air.
  2. Jangan bersihkan wadah dengan sabun karena residu sabun bisa mengubah sifat kimiawi air.
  3. Isi wadah dengan air bersih secukupnya. Yang penting, air mampu merendam bagian bawah batang.

MENEMPATKAN BUNGA DALAM VAS
  1. Sebelum memasukkan bunga dalam wadah, pertama-tama bersihkan batang dari daun dan duri.
  2. Bersihkan juga bagian bawah batang dari lendir dan kotoran yang dapat mencemari air.
  3. Saat memasukkan bunga, jangan sampai ada daun yang terendam dalam air di dalam wadah. Proses pemasakan makanan yang dilakukan oleh daun mempunyai residu berupa karbondioksida (CO2). Bila karbondioksida tersekap dalam air dan diserap oleh tanaman kembali, tentu saja akan merusak tanaman.

AGAR TAHAN LAMA
  1. Ganti air dalam wadah bunga setiap hari. Saat mengganti, potong batang yang paling bawah sepanjang 1 cm. Bagian yang paling bawah biasanya mengalami proses pembusukan.
  2. Hindari bunga potong dari paparan matahari langsung serta tiupan angin yang kencang.
  3. Bunga yang diletakkan di ruang AC biasanya mempunyai umur bunga yang relatif lebih pendek. Ini disebabkan sirkulasi udara yang tidak baik dan kelembaban yang rendah. Selain rajin mengganti air, beri kesempatan bunga "bernapas" dengan meletakkannya di ruangan terbuka (yang tidak terkena paparan matahari) atau ruang bersirkulasi udara baik.

MEMILIH JENIS BUNGA
  1. Perhatikan iklim dasar kebutuhan bunga. Bunga hortensia yang tumbuh di daerah dingin, misalnya, jika dibawa ke daerah bersuhu tinggi, mahkotanya cenderung berubah warna dan menggulung diri.
  2. Untuk ketahanan, bunga lokal biasanya lebih tahan lama karena cocok dengan iklim setempat. Bahkan ada jenis pisang-pisangan yang bisa bertahan dua minggu.
  3. Untuk bunga impor, seperti lili dan tulip, biasanya sampai di toko bunga dalam keadaan imatur atau belum mekar penuh. Pemakaian aspirin tumbuk yang dilarutkan dalam air, bisa mempercepat proses pemekaran, namun memperpendek usia bunga.

Kamis, 02 Mei 2013

Hati-hati Pilih Furnitur Rotan Sintetis

Furnitur rotan sintetis banyak diminati di luar negeri. Sosoknya aduhai. Tapi hati-hati, tak sedikit rotan sintetis yang menggunakan bahan berbahaya.

Saat berburu perabot rumah, mungkin Anda pernah menemui furnitur mirip anyaman rotan. Ya itulah furnitur dari rotan sintetis. Menurut Ir. Petrus Darwis, arsitek, desainer furnitur, sekaligus pemilik showroom furnitur Puri Artha, rotan sintetis banyak dipilih karena lebih rapi daripada anyaman rotan asli.

"Rotan sintetis dibuat sesuai ukuran furnitur, jadi tidak ada sambungan antar rotan. Sambungan inilah yang sering membuat tampilan furnitur rotan kurang rapi," ujar Petrus.

Furnitur rotan sintetis juga memiliki bobot yang ringan, jadi lebih mudah dipindah-pindahkan. Mudah pula dibersihkan. Untuk menghilangkan debu yang menempel, cukup dilap dengan kain lembap. Satu lagi kelebihannya, pastinya tidak akan mendatangkan rayap.

Sekian kelebihan ini, ditambah dengan harga yang relatif terjangkau, desain menarik, membuat banyak orang tergiur memilikinya. tapi jangan sembarangan beli. Bisa-bisa Anda mendapatkan produk berkualitas rendah. Lebih parah lagi, mendapat produk dengan bahan beracun. Tidak mau, kan?

Petrus menjelaskan, bahwa ada dua bahan plastik yang banyak digunakan untuk membuat rotan sintetis, Polyethilene dan Polyvinyl Chloride (PVC). Keduanya adalah bahan plastik, bedanya polyethilene lebih aman daripada PVC. Bahan kedua ini akan mengeluarkan zat beracun melalui asap, saat terbakar.

Sayangnya, agak sulit membedakan mana rotan sintetsi yang terbuat dari PVC, dan mana yang bukan. Satu-satunya cara, ujar Petrus, adalah bertanya pada produsen. Agar tak tertipu, sebaiknya beli furnitur rotan sintetis pada produsen yang sudah memiliki reputasi baik. Bisa juga dengan membandingkan harganya. Furnitur rotan sintetis yang terbuat dari PVC biasanya dijual dengan harga lebih murah, daripada yang terbuat dari polyethilene.

Selain memilih bahan, perhatikan juga kualitas pengerjaan furnitur. Petrus membagi tips sederhana memilih furnitur rotan sintetis, yaitu dengan melihat bagian bawah furnitur. Kalau bagian bawah furnitur tidak rapi, apalagi penuh dengan stepler.

"Sambungan rotan sintetis yang baik, harus diikat satu persatu, bukan menggunakan stepler," kata Petrus.

Jadi, jangan sampai tertipu ya!

Rabu, 01 Mei 2013

Wadah untuk Peralatan Makan

Untuk sebagian orang, peralatan akan praktis jika disimpan dalam kabinet dapur. Kepraktisan itu terwujud dari wadah yang dapat tertampung dalam satu tempat sehingga tak menyita lahan. Akses menggunakan peralatan menjadi lebih mudah dan cepat.

Wadah peralatan makan dapat disimpan pada rak dan laci yang berada di bawah meja dapur. Untuk memudahkan penyimpanan, kita dapat membuat kategori jenis peralatan makan berdasarkan kegiatan dan frekuensi penggunaan.

Taruh kata, peralatan makan seperti sendok, pisau, garpu dan sumpit disimpan dalam wadah laci. Untuk alas peralatan, pemilik dapat menggunakan tray plastik yang memiliki kolom (lubang) sesuai ukuran perlatan. Peralatan sendok di tempat sendok, begitu juga pisau dan sumpit.

Laci dapat berada di tengah kabinet bawah. Handel-nya boleh apa saja sesuai selera, namun yang utama laci dapat mudah dibuka dan ditutup. Sistem laci dapat menggunakan rel dan roda, sehingga cara membukanya cukup ditarik atau didorong.

Bagaimana dengan piring, mangkuk, dan gelas? Peralatan makan ini dapat kita tempatkan pada rak yang berdekatan dengan area sink. Letaknya bisa di sebelah laci maupun di rak pada atas sink. Dengan begitu, seluruh peralatan yang selesai dicuci dapat langsung ditempatkan pada rak.